Selasa, 29 November 2011

RAHASIA HATI Eps 4

EKA kembali lagiii ...

Hehehe

Selamat membacaaa ...

Rahasia Hati

Eps. 4

Jam menunjukkan pukul 7 malam. Syirfa yang penasaran pada pemandangan malam di daerah itu keluar jalan-jalan, kali in ia pergi agak jauh dari rumah bibinya. Syirfa duduk di kursi yang tidak begitu jauh dari sebuah rumah yang megah namun sederhana. Ia pandangi langit yang penuh dengan bintang dan juga bulan yang mentulkan cahayanya yang terang, semilir angin menerpa rambutnya yang panjang sepantat lembut menyentuh kulit. Saat itu Rendi yang tengah baring di kamarnya merasa tidak tenang ia akhirnya keluar dan saat ia sudah berada di kursi taman yang berada di seberang jalan depan rumahnya, ada suara lembut yang menyapanya “hai Ren” suara itu terdengar dekat dan tidak asing di telinganya, ia pun menoleh ke arah suara itu dan ia terkejut sekaligus senang mengetahui siapa pemilik suara lembut itu “hai juga” jawabnya agak terbata-bata. “kenapa mukanya kaya orang bingung gitu ?” tanya Syirfa melihat wajah Rendi yang sepertinya serba salah. Rendi tidak langsung menjawab ia hanya memandangi wajah cantik Syirfa. “hei” ucap Syirfa membuyarkan lamunan Rendi. “eh ya. Maaf Rendi gak ada maksud apa-apa. Rendi dengar dari Sheldi katanya lutut telapak tangan dan keningmu luka, maaf itu pasti gara-gara kamu jatuh dari sepeda waktu itu” wajahnya sangat khawatir dan ditariknya tangan Syirfa untuk melihat luka itu, dan ternyata memang benar di telapak tangan sebelah kanan ada bekas luka yang baru mangering dan kemudian ia melihat lutut Syirfa, sama ada bekas luka yang baru kering, lalu ia menepikan poni yang menutupi kening Syirfa lagi-lagi ia menemukan bekas luka yang baru mengering. Tersadar wajahnya dan wajah Syirfa yang sangat dekat Rendi pun terdiam seolah terhipnotis oleh cantiknya Syirfa perlahan matanya melihat ke arah bibir Syirfa saat itu juga jantungnya seolah berhenti berdetak dan matanya terpaku melihat ada luka yang masih agak basah di bibir atas Syirfa, waktu seolah berhenti Rendi dan Syirfa sama-sama mengingat kejadian di kebun satu minggu yang lalu (Rendi yang juga terkejut karena tangan Syirfa yang merangkul pundaknya tak sadar ikut terjatuh dan saking terkejutnya ia mengatupkan kedua bibirnya dan ternyata bibirnya dan bibir Syirfa tengah menyatu, Syirfa yang sama terkejut tidak sadar kalau bibirnya tergigit oleh Rendi) keduanya tersadar dan sama-sama salah tingkah.

3 hari kemudian. Kampung halaman Rieka. Pukul satu siang. Rieka tengah duduk santai di kursi taman depan rumahnya, memori masa kecilnya teringat kembali (di rumah depan rumahnya ia dan sahabatnya itu sedang main bersama di teras atas, yang tiba-tiba ibu sahabatnya memanggil “Dani, kalian belum makan kan sayang” sambil mengelus kepala Rieka dan sahabatnya itu) Kembali ke masa sekarang, Rieka sedikit mengingat siapa sahabatnya itu. Tapi ia masih belum sadar kalau sahabatnya itu adalah laki-laki yang selalu ikut dengannya bersepeda. Dari rumah depan Dani muncul dan menghampiri Rieka “selamat siang Rieka” sapanya dengan ramah sembari senyum. Rieka tersadar dari lamunannya “eh, Dani” ia kemudian terdiam seperti sedang mengingat sesuatu “kamu Dani ?” tanya ia setelah sadar dari lamunannya. “iyyya aku Dani” jawab Dani seolah mengerti apa yang dimaksud Rieka. Rieka senang sekali mendengar jawaban itu dan kemudian memeluk Dani yang juga membalas pelukannya. “akhirnya sekarang kamu ingat juga. Aku senang sekeli, terima kasih akhirnya kamu mengingat ku lagi” kata Dani sambil mempererat dekapannya. “iya, maafkan Rieka ya, Rieka kemarin benar-benar lupa”. “iya nggak apa-apa” akhirnya mereka saling melepaskan pelukan masing-masing.

Seminggu kemudian. Kampung halaman Syirfa. Pagi. Syirfa tengah menyapu halaman depan, Sheldi datang menggunakan sepeda membawa titipan dari ibunya. “pagi Syir” sapanya dengan ramah. Syirfa menghentikan pekerjaannya dan menoleh “pagi juga, ada apa Shel ? gak biasanya pagi-pagi udah ke sini ?”. “ini ngantarkan titipan ibu, untuk kamu” menyerahkan barangnya. “terima kasih, sampaikan pada ibumu, maaf Syirfa belum sempat ke rumah. Kalau sempat insyaallah hari minggu nanti Syirfa ke rumah, salam ya untuk ibu dan bapak” lalu senyum. “iya gak apa-apa. Mmm, tapi yakin salamnya hanya untuk ibu sama bapak ?” Sheldi menggoda Syirfa. “o iya, untuk bang Rendi juga”. “sip, nanti Sheldi sampaikan. Kalau gitu, Sheldi pulang dulu. Assalamualaikum” Sheldi lalu mengayuh sepedanya meninggalkan rumah megah itu. “waalaikumsalam, hati-hati ya” Syirfa lalu meletakkan barang itu di teras dan kembali melanjutkan pekerjaannya tadi.

Kampung halaman Rieka. Sejak Rieka mengingat siapa sahabatnya itu, hari-harinya menjadi semakin indah. Rieka sering main ke rumah Dani dan begitu juga sebaliknya, bahkan menginap. Rieka tengah duduk di kursi taman belakang rumahnya, ia meneguk juz lemon yang baru saja diantarkan pembantunya. Teringat lagi waktu pertama kali ia ke rumah Dani beberapa hari yang lalu yang sudah sembilan tahun tidak pernah bertemu (Dani menarik tangannya setelah mereka saling melepaskan pelukan dan mengajaknya ke rumah, Rieka hanya ikut dan saat ia berada di teras rumah Dani ia mengingat saat kecilnya bersama dani (mereka tengah main kejar-kejaran di teras itu) Dani membuka pintu rumahnya lalu memanggil ibunya “ibu, ke sini sebentar ada yang mau Dani kenalkan” ibunya yang berada di kamar keluar dan langsung mempersilahkan Rieka duduk dengan ramah “ayo silahkan duduk, oh ya mau minum apa ?”. “oh, tidak usah repot tente” jawab Rieka dengan agak gugup. “bi, buatkan minuman tiga” teriak ibunya Dani. Dengan bersemangat Dani berkata “ma, mama tau siapa yang sekarang duduk di depan mama ini ?” tanya Dani dengan semangat mengebu-gebu ... [RES]

BERSAMBUNG ...

Tunggu lanjutan ceritanya ya ...

Semoga masih berminat membaca BLOG EKA ini,

J J J

Komentarnya jangan lupa ...

Di bawah Ukkeh !!!

EKA tunggu ...

SU ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagi yang sudah baca-baca di BLOG ini,,, saya harapkan,,, meninggalkan pesannya. Ukkeh !!! ,,,
Sebagai tanda kenalan